TANAH DATAR - Menanggapi keluhan yang disampaikan oleh 13 kelompok tani dari nagari Tapi Selo Kecamatan Lintau Buo Utara beberapa hari yang lalu, terkait dengan kelangkaan sumber air sawah mereka, Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, SH, MH didampingi Kepala Dinas PUPR Tamrin, Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Wel Embra, Camat Lintau Buo Utara Arif Gani, Jumat (16/9) langsung turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi sebenarnya.
Kunjungan lapangan dilakukan dibeberapa titik yakni di jorong Tangah Padang, Jorong Padang Laweh dan juga Kajai Nagari Tapi Selo. Ini dilakukan tujuannya untuk memastikan langkah apa yang akan dilakukan untuk menjawab keluhan dari petani.
Baca juga:
Petani dan Penyuluh Sambut Baik Program KUR
|
Wabup Richi Aprian yang juga sebagai ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Tanah Datar disela-sela kunjungannya mengatakan terkait dengan keluhan petani tentang sulitnya mendapatkan sumber air untuk lahan sawah mereka, mengatakan ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
"Kita sudah melihat langsung kondisi di lapangan, memang kita memiliki banyak irigasi namun kalau sumber airnya tidak ada tentu tidak akan berfungsi maksimal. Untuk itu langkah kita dalam mengatasi kekurangan sumber air sawah disini yang pertama akan kita manfaatkan sumur bor dari provinsi yang tidak dimanfaatkan, " terang Wabup Richi.
Kita lihat dilapangan tambah Wabup, tadi ada sekitar 60% lebih sawah masyarakat yang sekarang alih fungsi dan ditanami palawija, untuk itu ini harus kita upayakan mencari solusinya secara bersama-sama.
"Langkah kita yang paling tepat dan cepat saat ini adalah kita meminjam sumur bor milik provinsi yang sudah ada, kita akan cek sumur bor ini memenuhi atau tidak. Kalau tidak, langkah kita selanjutnya nanti kita minta pak Sekda untuk memimpin tim bersama dinas terkait untuk mencari solusi terbaik, " kata Wabup.
Kalau dilihat kata Wabup, di Lintau khususnya di nagari Tapi Selo ini banyak sumber airnya terbukti banyak kolam milik masyarakat. "Artinya potensi airnya ada, tinggal lagi bagaimana kita menyalurkan air dari mata air ke irigasi yang sudah kita bangun, " kata Wabup Richi.
Terkait dengan pupuk, Wabup juga sampaikan bahwa saat ini pemerintah Kabupaten Tanah Datar berupaya untuk mendorong beberapa UPPO yang ada untuk meningkatkan produksinya, sehingga ini akan membantu masyarakat disaat pupuk langka. Disamping itu, pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan kuota subsidi pupuk untuk wilayah Tanah Datar.
"Alhamdulillah saat ini UPPO kelompok tani Sawah nan Panjang yang ada di jorong Kajai ini sudah cukup luar biasa, bahkan pupuk kandang yang diproduksi sudah dijual dan dimanfaatkan oleh petani disekitar. Namun begitu, Saya juga sudah minta Dinas Pertanian agar proses pembuatannya bisa dipercepat. Saat ini kan prosesnya 20 hari, tapi yang di nagari Pitalah cuma satu minggu dan ini seharusnya bisa ditiru dan diaplikasikan di sini, sehingga produksinya lebih cepat dan lebih banyak, " sampai Wabup.
Wabup juga berharap dengan adanya pupuk organik ini bisa membantu masyarakat akan kebutuhan pupuk yang selama ini memang cukup sulit didapatkan.
Sementara, Wali Nagari Tapi Selo Genta Maulana menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran pak Wabup untuk meninjau langsung di lapangan.
Menurutnya, ini akan menjadi tambahan semangat tersendiri bagi masyarakat dan berharap dari sini ada solusi tepat untuk permasalahan yang sedang dihadapi oleh para petani. (JH)