TANAH DATAR - Tertarik dengan program unggulan Layanan Bajak Gratis, Dinas Pertanian Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara kunjungi Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar pada Rabu, (14/6/2023).
Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani mengatakan, Dinas Pertanian Kota Padang Sidempuan membawa 18 anggota, terdiri dari Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
"Kunjungan itu bertujuan untuk Studi Tiru (Best Practise) Teknologi Pertanian yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, yaitu tentang Layanan Bajak Gratis" kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan, kunjungan Dinas Pertanian Padang Sidempuan tersebut juga mendapat sokongan penuh dari DPRD Kota Padang Sidempuan.
Mereka menyebut, DPRD Kota Padang Sidempuan juga menginginkan layanan bajak gratis ini dapat juga diterapkan oleh Pemerintah Kota Padang Sidempuan.
Kedepannya, kata Sri Mulyani, Dinas Pertanian Kota Padang Sidempuan mengharapkan bantuan dan bimbingan dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dalam perwujudan Layanan Bajak Gratis di Kota Padang Sidempuan ke depannya.
"Mereka berharap bantuan serta bimbingan dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar aldalan mewujudkan Layanan Bajak Gratis di Kota Padang Sidempuan, " kata dia.
Diketahui, lahirnya Layanan Bajak Sawah Gratis atau dikenal dengan sebutan Bombastis di Tanah Datar diawali menjelang Bupati Eka Putra menjabat sebagai kepala daerah.
Inovasi tersebut dia dapatkan saat berdialog dengan petani. Berdasarkan dialog dan percakapan dengan petani tersebut, ada beberapa poin keluhan masalah yang menyentuh baginya.
Diantaranya biaya produksi pertanian semakin hari terus meningkat, mulai biaya bajak sawah, pupuk, masalah hama, dan bahkan untuk pengolahan sawah pasca panen banyak masyarakat meminjam terlebih dahulu.
Kemudian setelah Eka Putra dan Richi Aprian menjabat, layanan bajak sawah gratis tersebut resmi diluncurkan di Hamparan Sawah Kelompok Tani Sawah Limbuah, Jorong Sitakuak, Nagari Gurun, Kecamatan Sungai Tarab Rabu, (2/2/2022).
Meskipun sempat terkendala karena regulasi pada awalnya, pada tahun tersebut realisasi layanan bajak sawah gratis terealisasi 100 persen lebih dari 4200 hektar target. (JH)