PADANG PANJANG - Guna percepatan penurunan stunting di Kota Padang Panjang, Pemerintah Kota melalui Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPKBPPPA) menggelar Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas (KB), Kamis (8/6).
Bertempat di Kantor Lurah Pasar Usang, Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB), kegiatan tersebut dibuka Kepala DSPPKBPPPA, Drs. Osman Bin Nur, M.Si. Ia menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memastikan anak-anak cukup gizi, sehingga pertumbuhan menjadi lebih baik dan terhindar dari stunting.
“Pada kegiatan ini ibu-ibu diajarkan bagaimana mengolah makanan, sehingga bisa mempraktikkannya di rumah dan mencukupi gizi anak. Niatkan ini untuk anak kita agar menjadi generasi emas pada masa mendatang, ” ujarnya.
Ketua Tim Kerja Kampung KB Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)Sumbar, David Arga, S.IP, M.H mengatakan, peserta bisa mengetahui cara mengolah makanan bergizi yang bisa menjadi asupan anak-anak.
“Makanan yang akan kita olah untuk anak-anak, tidak hanya menarik dan bergizi, namun juga bisa sampai dan si anak bisa menerima makanan yang kita olah tersebut, ” tuturnya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kota Padang Panjang, dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP selaku narasumber memaparkan materi mengenai “Peran PKK Mengatasi Stunting”. Sebagai mitra pemerintah, PKK sangat berperan penting dalam pencegahan stunting.
“Kader PKK tidak hanya bisa menyosialisasikan mengenai gizi, namun dengan adanya empat Pokja PKK, semuanya terlibat dalam penurunan stunting. Seperti Pokja 1 mengenai pola asuh anak dan remaja. Pokja 2 ada UP2K dengan memanfaatkan lingkungan sekitar untuk meningkatkan perekonomian dengan berjualan dari rumah. Begitu juga dengan Pokja 3 dan Pokja 4. Semua kader PKK ini terlibat dalam mencegah stunting untuk anak-anak kita, ” jelasnya.
Selain Dokter Dian, juga dihadirkan narasumber Ketua DPC Persatuan Ahli Gizi Kota Padang Panjang, Mila Yosiska, SKM dengan materi “Pengolahan dan Penyajian Menu Pangan Lokal dalam Mengatasi Sunting bagi Pengelola Dapur Sehat di Kampung Keluarga Berkualitas”. (JH)