PADANG PANJANG - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) berikan pelatihan dan pengetahuan terkait peningkatan kompetensi untuk 200 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kriya Kota Padang Panjang.
Pelatihan ini dibuka secara langsung oleh Ketua Dekranas, Hj. Wury Ma'ruf Amin, Jumat (21/7) di Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. Acara berlangsung hingga besok, Sabtu (22/7).
Turut hadir, Walikota Padang Panjang H. Fadly Amran BBA, Ketua Dekranas Provinsi, Hj. Harneli Mahyeldi, Ketua Dekranasda Kota, dr. Dian Puspita Fadly, Sp.JP, Ketua DPRD, Mardiansyah A.Md, Ketua GOW, Nova Era Yanthy Asrul, Rektor ISI, Dr. Febri Yulika, S.Ag, M.Hum, sejumlah istri menteri Kabinet Indonesia Maju dan jajaran pejabat Pemko dan Provinsi.
Wury Ma'ruf Amin dalam sambutannya mengapresiasi Kementerian Investasi/BKPM yang menginisiasi kegiatan tersebut bersama Dekranas. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting lantaran UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
Oleh sebab itu, diperlukan upaya peningkatan dari segi kualitas, manajemen dan desain produk UMKM kriya. Peningkatan kompetensi ini sekaligus sebagai upaya menghadapi tantangan ke depan.
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
Walikota Fadly menyampaikan, Pemko Padang Panjang sangat memperhatikan pengembangan UMKM. Salah satunya dengan didirikannya Rumah Wirausaha. Pelaku UMKM diberikan berbagai pelatihan dan pendampingan.
“Kita memberikan bantuan perizinan, infrastruktur, branding dan hal lainnya, ” ujarnya seraya menuturkan harapannya agar pelatihan yang diberikan kepada pelaku UMKM kriya bisa bermanfaat bagi kemajuan usaha mereka.
Dijelaskan Fadly, Kota Padang Panjang memang bukan tergolong kota yang luas, hanya 2.300 hektare (23 km persegi), namun Pemko terus mengembangkannya sebagai kota tujuan. Ini sejalan dengan upaya mengelaborasi para pelaku UMKM-nya.
“Kita menargetkan Kota Padang Panjang sebagai kota tujuan. Salah satunya dengan mengembangkan UMKM. Hampir 80% penggerak perekonomian di kota ini ditopang gerakan ekonomi UMKM, ” katanya.
Dikatakannya lagi, Pemko sangat concern dengan UMKM, termasuk UMKM kerajinan. Karena UMKM sangat mendominasi perekonomian kota ini.
Data 2021, ada 13.688 UMKM di Padang Panjang. Sekitar 46% UMKM menggeluti fashion, 42% UMKM kerajinan kulit dan alas kaki, 12% UMKM yang berkaitan dengan makanan dan minuman.
“Tenaga kerja sektor UMKM sekitar 19.163 orang. Sedangkan volume usaha Rp805, 6 miliar, ” katanya.
Dikatakannya lagi, Pemko mendukung pengembangan UMKM kerajinan dengan menyediakan fasilitas Pasar Seni, Galeri UMKM bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dengan ISI Padangpanjang.
“ISI adalah salah satu kekuatan pengembangan kerajinan di Padang Panjang, ” tuturnya.
Adapun beberapa kerajinan unggulan Padang Panjang yaitu aneka kerajinan berbahan dasar kulit, batik, bordir, songket, anyaman, dan seni pahat.
Kedatangan ketua Dekranas, ungkap Fadly, sangat memberikan semangat pada pelaku kerajinan di kota ini untuk meningkatkan kreativitas dan produksinya.
“Harapannya, Ibu Wury Ma’ruf Amin, mohon dukungan dari Dekranas Pusat untuk pengembangan kerajinan yang ada di Padang Panjang, ” sebutnya.
Sementara Harneli Mahyeldi mengucapkan terima kasih telah dipilihnya Sumatera Barat khususnya Kota Padang Panjang dan Kabupaten Solok sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini.
Adapun pelaksanaan peningkatan kompetensi di ISI ini, lanjutnya, merupakan hal yang tepat. Lantaran ISI memiliki prodi yang erat kaitannya dengan visi dan misi Dekranas. Seperti Prodi Karya Seni dan Prodi Pendidikan Kriya dan Desain Produk.
“Kami berharap ISI terus berkiprah membina perajin agar memiliki daya saing di dalam dan luar negeri, ” ungkapnya.
Rektor Febri Yulika menjelaskan, ISI memiliki visi sebagai perguruan tinggi unggul dan berdaya saing yang menghasilkan ilmuwan dan entreprenuer berbasis seni budaya.
"Tentunya ini menjadikan Dekranas, khsususnya Dekranasda yang ada di Sumbar sebagai mitra strategis dalam upaya meningkatkan kompetensi UMKM. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi disektor kriya khususnya, " ucapnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas, Sri Suparni Bahlil mengatakan, Kementerian Investasi/BKPM, Dekranas dan ISI hadir berkolaborasi memberikan pengetahuan terkait peningkatan kompentesi kepada UMKM kriya.
Di antaranya, perajin batik, tenun sulaman, anyaman, kulit, serta perajin logam seperti emas, perak dan tembaga.
“Kami terus berharap dukungan seluruh elemen Pemerintah Pusat dan Daerah, memfasilitasi peningkatan kompetensi UMKM kriya di Padang Panjang ini. Agar mereka dapat mengelola usahanya secara profesional, menghasilkan produk kriya yang inovatif berdaya saing di level nasional dan global, ” pungkasnya. (KPP)