TANAH DATAR - Upaya penyelamatan dan mencerdaskan generasi masa depan Tanah Datar, merupakan hasil pertemuan Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Tanah Datar melakukan Audiensi dengan Bupati Eka Putra, di Indojalito, Senin (10/4) lalu.
Dalam kesempatan yang turut hadir Asisten pemerintah dan Kesra Elizar, Kepala Dinas pendidikan dan Kebudayaan Riswandi, Kepala Dinas Sosial dan PPPA Afrizon, Dewan kehormatan PGRI Tanah Datar Hendri Abbas, dan pengurus PGRI Tanah Datar beserta cabang itu, perlu sinergi Pemkab dengan PGRI Tanah Datar dalam menyiapkan generasi emas 2045 nanti.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua PGRI Kabupaten Tanah Datar, Edial Yuspita juga berterimakasih atas kesediaan Bupati dan jajaran untuk melakukan audensi bersama pengurus PGRI Tanah Datar.
Lebih lanjut Edial menyampaikan beberapa poin penting disamping memperkenalkan jajaran kepengurusan dan pengurus ranting di kecamatan. Selain itu, Ia juga menyampaikan rencana pengajuan Bupati Tanah Datar sebagai penerima Dwija Praja Nugraha tahun 2023.
“Penghargaan ini diberikan setiap tahun di acara puncak hari ulang tahun PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) oleh pengurus besar PGRI, ” ujarnya.
Diungkapkan Edial, penghargaan Dwija Praja Nugraha adalah penghargaan yang dianugerahkan Pengurus Besar PGRI kepada Kepala Daerah, baik Bupati, Wali Kota dan Gubernur yang memiliki perhatian dan komitmen tinggi terhadap pembangunan pendidikan dan kesejahteraan guru.
Namun demikian, tambah Edial, untuk mengajukan penghargaan tersebut PGRI Tanahdatar harus menyiapkan segala sesuatunya antara lain PGRI harus memiliki gedung sekretariat dengan segala kelengkapan administrasinya.
Menanggapi poin-poin di atas, Bupati meminta agar PGRI sebagai wadah/organisasi besar dapat menjadi tempat perlindungan para guru dan mampu mengakomodir kepentingan anggotanya.
Terkait dengan penghargaan Dwija Praja Nugraha, Bupati Eka Putra sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh PGRI Tanahdatar.
“Namun perlu kita garis bawahi bersama, perhatian Pemerintah Daerah kepada pendidikan bukan semata-mata untuk mengharapkan penghargaan, namun untuk menyelamatkan dan mencerdaskan generasi masa depan, apalagi pada tahun 2045 adalah ulang tahun Indonesia emas, di mana Tanahdatar juga merupakan bagian dari itu, ” terang Bupati.
Sebaliknya, Bupati juga berharap dukungan dari pengurus PGRI Tanahdatar untuk meminimalisir kasus perceraian di kalangan para guru. Karena berdasarkan surat yang masuk, banyak terdapat surat dari guru yang memohon izin untuk bercerai. “Mari bekerjasama untuk sosialisasikan dan edukasi para guru sebelum mengambil jalan akhir, ” ajak Bupati.
Bupati juga mengajak PGRI menyelamatkan generasi mendatang yang berakhlak, cerdas dan berilmu, serta mengajak para guru untuk memberikan contoh yang baik kepada anak dan siswa. (JH)