BATUSANGKAR - Terkait dengan sosialisasi rencana akan diberlakukannya penggunaan aplikasi Mypertamina untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Jenis pertalite, Sales Area Manajer (SAM) Pertamina cabang Sumatera Barat Naro Tama Fazri bersama Sales Brand Manajer (SBM) Regional IV Sumatera Barat Yudistira dan satu orang pendamping, Kamis (30/6) adakan pertemuan dengan Bupati Tanah Datar di Ruang Kerja Bupati.
Kedatangan rombongan di kantor Bupati disambut langsung oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra didampingi Sekretaris Daerah Iqbal Ramadi Payana, Asisten Ekobang Abdul Hakim, Kadis Koperindag Hendra Setiawan, Kadis PMPTSP NAKER Zarratul Khairi, Kadis Kominfo Yusrizal, Kabag Perekonomian Masni Yuletri serta pejabat eselon III terkait lainnya.
Naro Tama Fazri dikesempatan itu mengatakan bahwa kedatangannya bertemu dengan Bupati Tanah Datar yang pertama untuk bersilaturahmi, "Yang jelas kami sebagai pejabat baru di Pertamina Sumatera Barat tentunya ingin menjalin silaturahmi dengan pimpinan daerah yang ada di wilayah Sumatera Barat, Alhamdulillah pada kesempatan ini kami dapat berkesempatan bertemu dengan bapak Bupati Tanah Datar. Kami juga ingin menyampaikan bahwa saat ini Pertamina memiliki program pendaftaran konsumen yang berhak untuk mendapatkan BBM bersubsidi, yang diatur didalam Perpres Nomor 191 tahun 2014, " ujar Naro.
Terkait dengan santernya informasi yang beredar ditengah-tengah masyarakat bahwa per tanggal 1 Juli 2022 akan ada pemberlakuan aplikasi Mypertamina dan pembatasan untuk pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Naro mengatakan bahwa itu belum diterapkan.
"Jadi kedatangan kami kesini bertemu dengan bapak Bupati dan beberapa pejabat setempat adalah salah satu bentuk sosialisasi untuk meluruskan informasi tersebut, jadi pembatasan itu belum diberlakukan. Kita sosialisasi itu agar masyarakat mendaftar, pembatasannya itu kita tidak menentukan kapan tapi kita mengharapkan masyarakat mendaftarkan kendaraannya untuk bisa mendapatkan BBM bersubsidi, jadi baru tahap pendaftaran dan belum ada pembatasan, " terangnya.
Naro juga menjelaskan, per tanggal 1 Juli 2022 itu adalah waktu dimulainya pendaftaran kendaraan melalui aplikasi Mypertamina. Dan terkait penerapannya kapan itu juga masih menunggu ketentuan dari pusat.
Dan sebagai pilot projekt sosialisasi penggunaan aplikasi Mypertamina di Sumatera Barat, menurut Naro Pertamina cabang Sumatera Barat telah menetapkan 4 (empat) Kabupaten/Kota dan pada 10 (sepuluh) SPBU, diantaranya Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang dan Kota Bukittinggi.
Khusus untuk Kabupaten Tanah Datar dari 6 jumlah SPBU yang ada di Tanah Datar 4 diantaranya akan dijadikan percontohan, yaitu SPBU Kiambang, SPBU Lintau, SPBU Panyalaian dan SPBU Parak Juar, sementara 6 SPBU sisanya tersebar di tiga kabupaten/kota lainnya.
"Untuk mendaftarkan kendaraan itu tidak harus melalui aplikasi, tetapi ada websitenya yaitu www.subsiditepat.mypertamina dan ini sudah kita informasikan ke Pemda Tanah Datar, " ujarnya lagi.
Selain itu, pihak Pertamina sendiri untuk mengantisipasi masyarakat yang tidak paham terhadap teknologi, juga akan mendirikan posko-posko disetiap kabupaten/kota. "Posko ini nantinya akan dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat yang memerlukannya secara offline, namun secara online kita juga menginformasikan lewat semua media sosial. Harapan kita, masyarakat tetap tenang yang penting mendaftar saja dulu, nanti implementasinya akan kita informasikan lebih lanjut, " pungkasnya.
Sementara Bupati Tanah Datar Eka Putra, dengan adanya program baru dari Pertamina berharap ini bisa berjalan dengan lancar. "Di Sumatera Barat kan yang dijadikan percontohan cuma ada 4 kabupaten/kota dan salah satunya itu di Tanah Datar, jadi kami mengajak kepada seluruh masyarakat Tanah Datar untuk segera mendaftarkan kendaraannya agar nantinya kalau sudah benar-benar diterapkan bisa mendapatkan BBM bersubsidi, khusus yang menggunakan bahan bakar pertalite, " himbau Bupati.
Selain itu Bupati Eka Putra juga mengharapkan dengan adanya program baru ini, Pertamina bisa mengurangi kecurangan-kecurangan yang terjadi selama ini di SPBU.(JH)